Jumat, 25 April 2008

kerja ... oh ... kerja

"aku nggak betah aja ...", "di tempat baru gajinya lebih gede ...", "ini bukan duniaku ..." kalimat itu hanyalah sedikit dari sekian banyak alasan yang aku pernah dengar, saat beberapa orang di sekitarku memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan lamanya ...
bekerja ... sebagian orang bekerja semata-mata untuk melanjutkan hidupnya ... dengan kata lain untuk mendapatkan uang ... namun ada juga yang memutuskan untuk tidak sekedar bekerja, tapi juga berkarir ... dan aku ... awalnya aku ingin berkarir setinggiiiiiiiii-tingginya ...
tapi ... seiring dengan bertambahnya umur, aku semakin sadar, bahwa sebagai manusia, tentu suatu saat aku harus membangun sebuah keluarga, dan sebagai perempuan ... tentu tidak ada alasan untuk lebih mementingkan pekerjaan dibanding keluarga ...beruntung ... di masa mudaku, aku sudah diberi kesempatan untuk menikmati berbagai jenis pekerjaan ... hingga akhirnya, aku berlabuh di dunia yang dulu hanyalah bagian dari mimpi masa depanku ... dunia yang dinamis, dan membutuhkan kekuatan ekstra untuk bertahan ... dunia jurnalistik!
ya ... di sinilah aku memutuskan untuk mendapatkan rezeki, sekaligus berkarir ... semakin hari, semakin aku sadar bahwa masih banyak yang aku harus pelajari ... dan aku semakin mengenal berbagai macam tipikal manusia ... teman-temanku datang dan pergi ...
dan dari sinilah aku mengerti ...
ketika seseorang memutuskan meninggalkan pekerjaannya, berarti ia telah melakukan dua hal baik, meskipun orang-orang di sekitarnya mungkin menyayangkan, dan mempertanyakan kepergiannya ... pertama: ia telah mengikuti kata hatinya, yang insya allah merupakan hal terbaik baginya, dan kedua: ia telah memberikan kesempatan pada orang lain yang tanpa ia sadari telah lama menunggu untuk menempati posisi sepertinya ...apapun itu ... yang pasti dunia ini semakin membuatku dewasa, danlam berpikir, dan bertindak ...

dan sampai hari ini, jika aku harus meninggalkan pekerjaanku untuk melangkah ke pekerjaan lain, makan alasannya adalah ... "aku ingin memperbanyak cerita masa mudaku, tanpa harus berhenti menyambung hidupku ..."

sampah

surabaya ... ibu kota propinsi jawa timur ini memang sedang banyak berbenah, dan yang paling bisa dilihat perubahannya adalah soal kebersihan ...

sebagai reporter yang setiap hari selalu berkeliling melintasi jalan-jalan protokol yang biasa dipadati kendaraan, saya melihat memang jalanan selalu terlihat bersih, nyaris tidak ada sampah yang berserakan, dan taman-taman kota juga mulai bermunculan ...

namun, sayangnya kebersihan ini terjaga bukan sepenuhnya karena kesadaran masyarakat, terutama pengguna jalan, tapi lebih karena adanya para petugas kebersihan, yang sering kali tergeletak kelelahan di rumput taman kota ...ya ... saya masih sering menjumpai pengguna jalan yang seenaknya melempar sampahnya dari dalam mobil, atau dari atas sepeda motor ... bahkan tak jarang (bisa dibilang hampir setiap hari) saya harus berteriak-teriak plus mencubit cameraman maupun driver liputan saya, karena mereka masih saja memelihara kebiasaan membuang sampah di jalan ... sementara saya selalu mengumpulkan sampah di tempat sampah mobil, atau di sudut tas saya, untuk kemudian dibuang di tempat sampah ...

padahal ... dinas kebersihan sudah menyediakan tempat sampah kecil di tepi jalan, yang jumlahnya juga banyak ... tapi nyatanya, tak banyak pengguna jalan yang memanfaatkan keberadaannya ... dan ini adalah masalah pertama terkait keberadaan tempat sampah di tepi jalan, masih ada masalah lain ... tempat sampah tersebut sebenarnya sudah dirancang sedemikian rupa, dengan dua kotak berwarna beda, satu kotak untuk sampah kering, dan kotak lainnya untuk sampah basah ... ini tentu bertujuan untuk memudahkan petugas mengolah sampah ... tapi lagi-lagi saya melihat kejanggalan ... saya melihat petugas yang menguras tempat sampah itu, memindahkan sampah dalam kotak yang sama ... yang artinya ... sampah kering dan basah yang sudah dipisahkan kembali bergabung dalam tempat yang sama !!!

sampah-sampah tersebut akhirnya juga dikumpulkan di tempat pembuangan akhir (tpa), dan di sana ... di atas gunung sampah yang tinggi dan luas ... ratusan pemulung dengan pakaian, dan peralatan seadanya memilah-milah, mana sampah yang bisa dimanfaatkan (dijual) oleh mereka, dan ada pula petugas yang memilah-milah, mana sampah yang bisa langsung dilebur menjadi limbah cair, dan sebagainya ... dan itu artinya ... pekerjaan mengurus sampah ini sungguh sangat tidak efektif, dan efisien bukan ?!?!?!?

Kamis, 24 April 2008

love my job much !!!

hahhhhhh ... menyenangkan sekali hidupku!
"jurnalis" ini adalah pekerjaan yang aku impikan sejak kecil ... really! aku inget banget waktu masih sd, smua temen2ku bercita2 jadi dokter, insinyur, arsitek, guru, astronot, dan sejuta cita2 impian standar anak kecil lainnya ... dan namanya anak kecil, karena takut dibilang aneh, kalo ada yang nanyain cita2 aku juga bilang pengen jadi bla...bla...bla itu ... padahallllllll ... jauh di lubuk hatiku, aku pengen jadi penyiar tipi yang baca brita ... hikz! kalo lagi sendirian, aku suka pura2 lagi di depan kamera, trus baca buku cerita yang aku punya dengan nada baca berita alakadarnya ... hehehe ...
sampai pada suatu ketika ... pas lagi rame2nya reformasi, dan aku masih smp, tiba2 aku keceplosan ngomong ama almarhum papa ... "pa! aku pengen tu jadi wartawan, terus ngeliput kejadian2 kaya' gitu", dan papa bilang "jangan! pokoknya jangan jadi jurnalis, jangan berpolitik, bahaya!" ... hancurlah hatiku saat itu ... tapi bukan berarti aku berhenti berharap jadi jurnalis! pas aku niat kuliah di komunikasi papa juga udah curiga "hayo! gak boleh kuliah jurnalistik", dan aku pun jawab "ya udah, kan bisa jadi PR", hehehe ... palsuuuu ...
tapi seiring dengan berjalannya waktu ... alhamdulillah semua jalan menuju profesi jurnalis sepertinya makin terbuka buat aku ... dan jadilah aku news presenter, dan reporter, yang loncat dari satu stasiun tipi ke stasiun tipi lainnya ... hikz! maafin aku ya paaaaaa ... sekarang aku jadi jurnalis, dan sangat menikmati ...
yaaaaa ... aku sangat mencintai pekerjaanku ini ... aku belajar banyak dari sini ... terima kasih ya Allah ...

maaf

semoga masih ada maaf yang mengalir untukku ...
maaf untuk kata2 yang menyinggung rasa
maaf untuk perbuatan yang menggores luka
maaf untuk keputusan yang menoreh luka
maaf untuk rasa yang tak dapat ku jaga
maaf untuk cinta yang tak dapat ku pelihara
maaf untuk luka yang tak dapat ku sembuhkan
maaf untuk jiwa yang tak dapat ku hangatkan
maaf untuk hubungan yang tak dapat ku teruskan
maaf untuk amarah yang tak dapat ku pendam
maaf untuk nafsu yang tak dapat ku tahan
maaf untuk lara yang ku ciptakan
maaf untuk ketulusan yang ku nodai
maaf untuk senyum yang ku acuhkan
maaf untuk hati yang ku patahkan
maaf untuk harapan yang ku hancurkan
maaf untuk mimpi yang tak ku perjuangkan
maaf untuk hidup yang ku porak porandakan
maafkan aku, dengan segala kekuranganku ...

melengkapi hidup

lelaki itu ...
bukan tiba2 masuk dalam hidupku, tak juga begitu saja mengisi hari2ku ...tapi rasa itu memang mengalir tanpa pernah kusadari di mana awalnya, rasa itu menerobos melalui sela2 hatiku yang memang tak lagi tertutup rapat, dan saat aku sadar ... rasa itu telah memenuhi sebagian besar hatiku ...
aku tak mampu menolaknya, tak mungkin mengusirnya, tak bisa menghapusnya ... aku melayang karenanya ...
mungkin aku akan menjadi orang yang paling bersalah, karena sadar tapi tak menghindar ... tapi aku tak lagi bisa menganggapnya bukan apa2 dalam hidupku
karena nyatanya ... lelaki itu kini bukan lagi bagian kecil dari hariku, tapi sesuatu yang melengkapi hidupku ...

wanita paling berarti

wanita itu ...
tegar menghadapi apapun
kesendirian tak menjadikannya rapuh
kesulitan tak membuatnya jatuh
kemewahan tak membuatnya luluh
aku bahagia karenanya ...
karena aku pernah menjadi bagian tubuhnya
karena aku adalah harta berharga dalam hidupnya
karena aku adalah tempat curahan kasihnya
karena aku banyak belajar darinya
aku bersyukur ya Allah ... karena dia ibuku

human relation

sejauh mana seseorang bisa ikut campur dalam urusan hidup orang lain !?!?!? setiap orang mungkin punya pengaruh terhadap orang lain ...

misalnya ... orang tua memang berkewajiban untuk membimbing anak2nya dalam memilih jalan hidup, sahabat harus senantiasa mengingatkan sahabatnya dalam menjalani hidup, atasan memang menentukan pekerjaan yang harus dilakukan bawahannya ...
tp apakah setiap orang berhak memaksakan kehendaknya terhadap orang lain ????? sama sekali tidak !!!!!!!!!!!!! seberapapun jauhnya mereka mencampuri hidup orang lain, tetap ada batasnya ... misalnya ... suatu saat orang tua akan memberikan kepercayaan pada anak2nya untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, sahabat tidak berhak mendikte sahabatnya dalam menjalani hidup, hanya sekedar mengingatkan saat sahabatnya mulai menyimpang, atasan pun hanya berhak mengatur pekerjaan bawahannya, bukan kehidupan pribadinya ...
hubungan antar manusia memang rumit ... manusia diciptakan dengan segala hak2nya yang tidak bisa diganggu oleh manusia lain, namun tidak ada manusia yang bisa menjalani hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain ...
maka hargailah sesama ...

menjadi mandiri

aku selalu mencoba untuk menjadi orang yang mandiri ... berusaha untuk melakukan segala sesuatu yang menyangkut kepentinganku dengan seluruh kekuatan yang aku punya ... tapi aku tetaplah manusia yang masih membutuhkan orang lain ... apa aku salah?
aku berjuang sendiri untuk mendapatkan sesuatu, saat terjatuh pun aku harus selalu mengangkat diriku sendiri ...
tapi aku yakin, Tuhan memang mengatur hidupku seperti ini, agar aku menjadi orang yang tak mudah rapuh ...

memenangkan waktu

apa mungkin kita bisa menang dalam sebuah kejuaraan yang bertajuk "berlomba dengan waktu" ?...ummm..... sepertinya kita tidak akan bisa menang karena waktu terlalu berat untuk menjadi lawan kita ... mungkin yang bisa kita lakukan hanyalah ... mencoba berjalan seiring dengan waktu ... ketika waktu yang kita miliki semakin sedikit ... seharusnya semakin banyak hal baik yang kita lakukan dalam hidup ...

pilihan hidup

aku bersyukur ...
karena masih punya kesempatan untuk memilih, masih banyak pilihan datang menunggu untuk dipilih, meski kadang memilih itu sulit ... ya aku lebih senang mengatakan "memilih itu sulit" daripada harus menyerah dengan kata2 "pilihan2 itu menyulitkan" karena memang pilihan tak pernah menyulitkan kita, justru pilihan ada untuk mempermudah hidup kita ...bayangkan bila pilihan tak lagi ada dalam hidup kita ... hidup pasti akan terasa lebih berat ...namun memilih menjadi sulit ketika kita tidak benar2 paham akan kemampuan diri kita ......
selamat menikmati saat2 harus memilih satu dari pilihan2 yang ada dalam hidup ...

hujan

hujan ... tak lagi terasa seperti dulu ...

dulu ...hujan selalu datang bersama dingin, tak pernah datang sendiri, ada suara2 mengerikan yang selalu mengantar, mengiringi, dan mengakhiri hujan ...bukan tangisan hujan yang membuatku takut, tapi tawa hebat sang petir pengawal hujan yang selalu membuatku terdiam ... kaku ... tak bisa berbuat apa2 ...hanya bisa menggigil, menangis, bahkan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi diri ...seolah suara2 itu menantangku, menertawakan ketakutanku, tak pernah mengerti luka yang aku rasakan ...suara2 itu membuka kembali luka lama yang mungkin tak pernah lagi kuingat saat tak ada hujan ...


kini ...hujan menjadi saat2 indah yang bisa kunikmati ... aku tau tak ada lagi masa lalu yang menjadi mendung di hatiku ... semua itu merupakan bagian dari perjalanan hidupku yang memang harus aku lalui ... semua itu berujung manis sekarang ... aku tak pernah lagi takut pada siapapun ... aku percaya aku tak sendiri, aku tau aku mampu melawan semua hal mengerikan dalam hidupku ...

aku bersyukur ...
tak ada lagi gadis kecil yang pasrah pada ketakutan yang mencekam, karena dia telah berubah menjadi seorang perempuan kuat ...