Jumat, 19 September 2008

... alhamdulillah ...


alhamdulillah ... akhirnya mimpi kami jadi kenyataan ...
kami ingin punya rumah sebelum menikah ... tadinya sempat berpikir ini hanyalah idealisme sepasang kekasih yang akan segera menikah ... ya ... apa jadinya kalau setelah menikah kami tak juga mampu membeli rumah ... takut ... bukan tidak percaya bahwa Allah pasti akan memberi jalan ... tapi bukankah semua harus dipersiapkan selagi mampu ...

sempat deg-degan ... beneran ini rumah kita? ... fiuhhh ... setelah berbulan-bulan mengumpulkan brosur perumahan, telpon-telpon marketing perumahan, dan menghabiskan hari libur di atas motor, dan keliling melihat-lihat perumahan dari ujung ke ujung, akhirnya ... di satu titik ... ketika rasanya energi sudah habis terkuras, semangat ludes terbuang, dan tak ada harapan tersisa, kami malah menemukan rumah ini ...

... rumah mungil, yang baru beberapa bulan ditinggal pemiliknya, dan dijual dengan harga yang bisa kami jangkau ...
bismillah ... kami mulai melakukan proses pembelian rumah ini ...
dan alhamdulillah ... semuanya berjalan lancar ...

meski masih tabungan menipis
meski ini berarti kami akan punya tanggungan utang sampai belasan tahun ke depan
tapi, ... inilah mimpi indah kami yang akhirnya terwujud ...

hahaha ... dan ternyata, setelah pintu rumah ini kami buka, dan kami kelilingi dengan senyum yang selalu terkembang, ... masih banyak lagi yang harus kita lakukan dengan rumah ini ...

... pokoknya kita harus ngecat dulu ..., kata monci
... tamannya dibenerin ya ..., aku bilang
... kita butuh karpet ini ..., kata monci
... wah, panas ... kaya'nya emang harus beli kipas angin ..., aku bilang

ya Allah ... terima kasih karena atas karuniamu ...
rumah ini adalah anugerah bagi kami, tapi pasti juga mengandung ujian di dalamnya ...

... sabar ya sayang ... setelah beli rumah kita harus menabung lagi untuk menikah ...
aku yakin, rumah ini bisa menjadi tempat paling nyaman bagi kita kelak ...
rumah ini akan melindungi kita dengan caranya sendiri, asalkan kita melengkapinya dengan cinta ...



4 komentar:

Pipit mengatakan...

D3 nomor berapa to ini Bu? Sabtu lalu aku ke SR memantau rumah sendiri yang lambaaaaattt banget kemajuannya (dijadwal September ini selesai karena udah akta klredit sejak Agustus, walau jadwal aslinya Oktober). Sempat muter ke blog D3, cari-cari lambang RCTI or something di tiap rumah... tapi gak nemu, hehehe..

Jadi, ini rumahnya ya? Baiklah. Kalau aku ngecek rumahku lagi lalu haus, tak mampir minta minum ke sini... ;D

OMeN mengatakan...

rumah baru .. mimpi baru .. harapan baru ... asal jangan pasangan baru he.. he ..
wish u luck ...GBU

Tri Ubaya mengatakan...



jadi pengen nikah ni bu...

jadi tertarik...

tapi kpn ya....




http://triubaya.blogspot.com

Anonim mengatakan...

Sampai sekarang, setelah 2,5 tahun lebih sedikit kami menikah, kami belum mendapat rezeki berupa rumah sendiri dan anak. Inginnya punya rumah di desa dengan model panggung seperti rumah mertua di pelosok Kota Bogor. Kami sedang menata dan mencapai mimpi, semoga Sang Pemilik Kehidupan memberi jalan juga untuk kami. Semoga rumah kalian melahirkan kehangatan dan membangun kekuatan cinta seperti yang kalian inginkan.